5 Gejala Awal Lupus pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Daftar Isi
  • 1. Demam berulang
  • 2. Kelelahan
  • 3. Nyeri pada otot atau sendi
  • 4. Penurunan berat badan
  • 5. Kerontokan rambut
Jakarta,quickq 下载 CNN Indonesia--

Tak hanya orang dewasa, lupusjuga bisa dialami anak-anak. Simak beberapa tanda dan gejala lupus pada anak yang patut jadi kewaspadaan orang tua.

Dokter spesialis anak-konsultan Reni Ghrahani Dewi Majangsari mengakui sulitnya identifikasi lupus pada anak. Orang tua perlu diedukasi mengenai lupus pada anak agar penyakit bisa ditangani dan terkontrol.

5 Gejala Awal Lupus pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

5 Gejala Awal Lupus pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Suatu gejala memang tidak bisa serta merta membawa pada kesimpulan penyakit. Namun, tanda dan gejala berikut patut dicurigai sebagai lupus.

5 Gejala Awal Lupus pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

ADVERTISEMENT

5 Gejala Awal Lupus pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • 5 Minuman Penambah Daya Ingat, Dijamin buat Melawan Lupa
  • 23 Daftar Vaksin Dewasa Rekomendasi PAPDI Tahun 2024
  • Awas Anak Muda, 5 Kebiasaan Ini Bisa Picu Stroke Sebelum 45 Tahun

2. Kelelahan

Orang tua perlu memperhatikan kondisi fisik anak. Tanda awal lupus biasanya ditandai dengan kelelahan tanpa sebab yang jelas.

Reni berkata, anak bisa tampak kelelahan meski tidak ada aktivitas intens atau berat.

"Cirinya, dia enggak mau main karena lelah. Kalau anak remaja, gampang mengeluh kalau lelah, lemah. Anak kecil mungkin tidak mengeluh, tapi enggak mau main," jelasnya.

3. Nyeri pada otot atau sendi

Tanda lain lupus pada anak berupa nyeri berulang pada otot atau sendi. Kondisi ini juga disebut nyeri muskuloskeletal. Nyeri terasa makin parah di pagi hari.

"Anak sering enggak bisa langsung aktivitas. Dikira males oleh orang sekitar," imbuh Reni.

4. Penurunan berat badan

Anak mengalami penurunan berat badan cukup signifikan tanpa sebab jelas. Padahal, anak tidak sedang sakit atau turun nafsu makannya.

5. Kerontokan rambut

Kerontokan rambut bisa terlokalisir atau terjadi pada area tertentu. Kerontokan juga bisa terjadi secara terdistribusi, di mana rambut seolah menipis.

(els/asr)